Negeriku menangis kembali
Gempa bumi di sumatra barat
Rabu sore,30 september 2009,kompleks kampus SMA PINTAR di hebohkan dengan adanya goyangan yang membuat siswa-sisiwi sma pintar menjadi takut.Ketika itu siswa sma pintar ada yang sedang mandi,belajar,dan lain sebagainya yang langsung tumpah ruah menuju lapangan sma pintar.
Tak berapa lama setelah itu kami pun mendengar bahwa pusat terjadinya gempa adalah di sumatra barat,pariaman dengan kekuatan 7,6 sr.
Bisa kita lihat di internet,di tv,betapa menderitanya para korban gempa tersebut.Ada yang orang tua kehilangan anaknya,ada anak yang kehilangan orangtuanya,ada istri yang kehilangan suaminya,ada suami yang kehilangan istrinya dan masih banyak lagi.
Namun,kita beruntung karena dunia memperhatikan Indonesia.Tak berapa lama setelah terjadinya gempa datang bantuan dari berbagai daerah di penjuru dunia ini.Tapi,tentunya mereka masih membutuhkan banyak subangan baik itu berupa materi ataupun non materi,terlebih terhadap anak,agar mereka tidak berlarut dalam kesedihan,agar mereka bangkit,dan tidak menjadi suatu trauma yang berlarut-larut.
Sesuai yang di lansir da ri kominfo newsrom bahwa hingga hari kedelapan pasca gempa bumi di Sumatera Barat, Selasa (6/10) pukul 20.00 Wib, telah menemukan 739 korban jiwa meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter tersebut.
Data yang diberikan Satkorlak PB melansir korban meninggal dunia tersebar di tujuh kabupaten dan kota di Sumbar, yakni Kota Padang 309 jiwa, Kabupaten Padang Pariaman 335 jiwa, Kota Pariaman 37 jiwa, Kabupaten Pesisir Selatan sembilan jiwa, Kota Solok tiga jiwa, Kabupaten Pasaman Barat tiga jiwa dan Kabupaten Agam 43 jiwa.
Sementara korban yang dilaporkan hilang sejumlah 296 orang, dengan rincian 237 di Padang Pariaman, 54 di Agam dan lima di Padang, sedangkan korban yang mengalami luka berat total 863 orang dan luka ringan 1.356 orang.
Data itu juga melansir bangunan berupa rumah penduduk yang rusak berat alias hancur lebur mencapai 121.679, bangunan rusak sedang 55.206 dan rusak ringan 57.510.
Gempa juga merusak fasilitas pendidikan yakni rusak berat 1.385 dengan rincian di Padang 919 unit, di Padang Pariaman 257 unit dan di Agam 114 unit, sementara fasilitas pendidikan rusak sedang 989 dan rusak ringan 734 unit.
Sarana kesehatan yang rusak berat 55, yang rusak sedang 35 dan rusak ringan 28. Kemudian 234 kantor rusak berat, 79 rusak sedang dan 77 rusak ringan. Sementara total kerugian negara yang ditimbulkan akibat gempa ini ditaksir mencapai lebih dari Rp2,181 Triliun.